
Terapi Atribusi Ulang
Pelajari bagaimana Terapi Reatribusi dalam CBT membantu pasien mengatasi pemikiran negatif dan tekanan emosional.
Get carepatron free
Commonly asked questions
Terapi Atribusi Ulang terutama digunakan untuk membantu individu menantang atribusi negatif dan menyalahkan diri sendiri, yang dapat berkontribusi pada tekanan emosional, depresi, kecemasan, dan kesulitan interpersonal. Ini bertujuan untuk memperluas perspektif dengan mendorong pasien untuk mengeksplorasi berbagai penyebab peristiwa daripada menghubungkannya semata-mata dengan faktor-faktor internal yang mencela diri sendiri.
Perbedaan utama antara Terapi Atribusi Ulang dan terapi kognitif lainnya adalah fokusnya pada memodifikasi atribusi (alasan) yang mendasari yang ditetapkan individu untuk peristiwa, terutama yang memicu emosi negatif atau menyalahkan diri sendiri. Sementara restrukturisasi kognitif tradisional menantang validitas pikiran negatif itu sendiri, Terapi Atribusi Ulang menggali lebih dalam dengan memeriksa bagaimana pasien menafsirkan situasi dan bertanggung jawab atas pikiran dan tindakan mereka.
Pertimbangan etis dalam Terapi Atribusi Ulang termasuk memastikan persetujuan, terutama ketika bekerja dengan populasi rentan seperti anak-anak, menjaga kerahasiaan, dan peka terhadap dinamika kekuasaan dalam hubungan terapeutik. Terapis juga harus berhati-hati untuk tidak meminimalkan pengalaman yang valid atau mengabaikan pengaruh eksternal yang berkontribusi pada perasaan pasien, menumbuhkan lingkungan yang mendukung yang mendorong belas kasihan diri dan atribusi seimbang.






